superarin's blog

WELCOME TO MY BLOG, KEEP ROCKIN!

Geladi 2015 – WITEL D.I.Y | Telkom University

Salam sejahtera untuk kita semua,

Alhamdulillah saya sudah melalui kegiatan Geladi yang diselenggarakan pada masa libur semester yaitu dari 3 Juni sampai dengan 10 Juli, di WITEL D.I.Y

Kesan saya selama mengikuti kegiatan Geladi yang cukup singkat itu sangat baik, saya merasa excited selama mengikuti proses Geladi karena pegawai Telkom sangat ramah, bahkan tukang parkir di Plasa Telkom sangatlah ‘grapyak’. Alhamdulillah saya mendapatkan banyak manfaat, pengalaman dan kenalan banyak selama mengikuti Geladi disana.

Pesan saya, semoga dari pihak Universitas lebih menekankan kepada pihak perusahaan yang dituju untuk tempat Geladi mahasiswa/i Telkom University agar memberikan tugas yang lebih banyak kepada mahasiswa/i yang mengikuti Geladi, karena saat saya Geladi banyak menemukan teman-teman yang lain ‘gabut’ kekurangan pekerjaan.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, Alhamdulillah untuk Geladi.

Berikut merupakan link hasil Geladi yang sudah saya jalankan https://drive.google.com/file/d/0BxciMpZpsUF4VWJ5YXY3aE8xM0E/view?usp=sharing

Catch ya later, fellas! ^^

PENILAIAN KELOMPOK!

Halo semua, semangat pagi teman-teman! Kali ini saya akan memposting penilaian teman-teman kelompok saya mengenai saya selama menjadi ketua kelompok di minggu kedua. Check this out!

1. Menurut teman saya, Ilham Nur Senjaya : – Kurang koordinasi kelompok –

– Kurang bertanggungjawab

– Komunikasi dengan anggota kelompok kurang

2. Menurut teman saya, Hawwin Rizki H        : – Sosialisasi dengan anggota kelompok kurang

– Tidak bertanggungjawab

3. Menurut teman saya, Zendy Monica          : – Komunikasi dengan anggota kelompok sudah baik

– Sudah bertanggungjawab terhadap kelompok akan tetapi kelompok yang lain kurang perduli

4. Menurut teman saya, M Adif Dermawan   : – Sudah cukup bertanggungjawab

– Akan tetapi agak malas

Ya itulah penilaian menurut teman-teman sayang   Itulah penilaian teman-teman saya mengenai kepemimpinan saya selama minggu kedua kami menjadi kelompok dari bagian kelas D3IF-38-01. Mohon maaf kepada teman-teman kelompok saya jika selama berkelompokan saya belum cukup bisa menjadi panutan kalian, akan tetapi jika saya mempunyai kesempatan lainnya untuk menjadi ketua kelompok lagi saya akan berusaha menjadi seorang pemimpin yang dapat dijadikan panutan. Cukup sekian postingan mengenai penilaian saya menjadi pemimpin, see you later!

Apakah itu ‘Interpreter’, ‘Compiler’, dan ‘Programming Paradigm’?

Semangat pagi semua!

Jadi ini merupakan postingan dari blog saya yang pertama, tugas dari bu Cahyana, Implementasi Algoritma *yay*

Silakan disimak,

INTERPRETER
Interpreter adalah Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh programmer) kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut.

110224_interpreter_symbol_text

Proses ini sangat berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.
Interpreter atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda dengan Translator atau penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan. Interpreter akan menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara langsung atau orally sementara translator akan menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran secara tertulis.
Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM).
Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.
COMPILER
Compiler adalah suatu program yang menerjemahkan bahasa program ( source code) kedalam bahasa objek (obyek code). Compiler menggabungkan keseluruhan bahasa program, mengumpulkannya dan kemudian menyusunnya kembali.
java-interpreter
Komplier memerlukan waktu untuk membuat suatu program dapat di eksekusi oleh computer, program yang dieksekusi oleh compiler adalah dapat berjalan lebih cepat disbanding program yang diperoduksi oleh interpreter, disamping itu juga bersifat independen. Contoh program yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Visual Delvi, dan Pascal.
PROGRAMMING PARADIGM
Programming Paradigm atau paradigma pemrograman adalah bentuk pemecahan masalah mengikuti aliran atau “genre” tertentu dari program dan bahasa. Empat paradigma pemrograman yang sangat mendasar dan berbeda pada tiga dekade terakhir adalah:
1. Imperative programming
2. Object-oriented programming
3. Functional programming
4. Logic programming
Beberapa bahasa dirancang mendukung lebih dari satu paradigma. Sebagai contoh, C++ merupakan campuran antara bahasa imperative dan object-oriented, sedangkan Leda dirancang untuk mendukung paradigma pemrograman imperative, object-oriented, functional, dan logic.

1> Imperative programming merupakan paradigma pemrograman paling tua, yang dirancang berdasarkan model komputasi klasik “von Neumann-Eckert” (Gambar 1.1). Pada model ini, program dan variabelnya disimpan bersama, dan program terdiri atas perintah-perintah yang membentuk perhitungan, penyimpanan nilai ke variabel, membaca input, menghasilkan output, atau mengarahkan kontrol dari deret instruksi dalam program.
Abstraksi prosedural membentuk blok untuk imperative programming, misalnya penugasan (assignment), pengulangan (loop), sekuensial, pernyataan kondisi, dan penanganan pengecualian (exception handling). Bahasa pemrograman yang masuk ke dalam paradigma ini antara lain Cobol, Fortran, C, Ada, dan Perl.

2> Object-Oriented Programming (OOP) menyediakan model dimana program merupakan kumpulan obyek yang berinteraksi satu sama lain. Program dalam OOP membungkus (encapsulate) data dan fungsi (atau prosedur) dalam suatu obyek yang umumnya diimplementasikan sebagai suatu kelas (class). Klasi kasi obyek, pewarisan, dan message passing merupakan prinsip-prinsip dasar dalam OOP. Bahasa yang mendukung OOP
antara lain Smalltalk, C++, Java, dan C#.

3> Functional Programming memodelkan suatu masalah komputasi sebagai kumpulan fungsi matematiks, dimana setiap input merupakan domain atau daerah fungsi, dan output berupa range atau wilayah fungsi. Hal ini menjadikan functional programming sebagai bagian dari bahasa yang tidak membenarkan pernyataan penugasan seperti x = x + 1, yang tidak berlaku baik pada functional programming maupun dalam matematika. Fungsi
berinteraksi dengan yang lain menggunakan komposisi fungsi, kondisional, dan rekursif. Bahasa pemrograman yang masuk dalam kelompok ini adalah Lisp (List Programming), Scheme, Haskell, dan ML.

4> Logic Programming atau juga disebut sebagai declarative programming memodelkan masalah dengan menggunakan bahasa deklaratif, yang diimplementasikan dalam bentuk fakta dan aturan. Maka dari itu, bahasa ini juga disebut sebagai rule-based languages. Contoh bahasa pemrograman kelompok ini adalah Prolog (Programming in Logic).

© 2024 superarin's blog

Theme by Anders NorenUp ↑